LAMPIRAN : 1
Materi.1.
A. Instalasi Penerangan 1 fasa Menurut PUIL
Materi Pembelajaran Semakin berkembangnya peradaban ditandai dengan kebutuhan energi yang semakin besar. Dikembangkannya banyak alat elektronik baru juga membuat kebutuhan pasokan listrik meningkat. Saat ini pasokan listrik sudah menjadi kebutuhan utama untuk hidup.
Meskipun tingkat kebutuhan akan listrik sangat banyak, sistem penyaluran dan cara pemasangan instalasi listrik tetap harus dapat menjamin keamanan pemakai dan kehandalan instalasi. Oleh karena itu setiap pemasangan instalasi wajib mengikuti aturan PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik). PUIL terbaru yang dipergunakan adalah PUIL 2011. PUIL adalah peraturan yang mengandung persyaratan wajib yang harus dijadikan pedoman dalam pekerjaan pemasangan dan pemeliharan instalasi listrik.
- Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan dan kejutan arus listrik
- Kemanan instalasi dan peralatan listrik
- Menjaga gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik
- Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisien.
Selain ketentuan pada PUIL, ada ketentuan lain yang wajib dipenuhi dalam pemasangan instalasi listrik, sebagai berikut :
- Setiap instalasi harus ada rencana instalasi yang disetujui.
- Instalasi listrik harus dirancang, dipasang, dan dipelihara sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya kebakaran dan mencegah kebakaran.
- Peralatan dan perlengkapan listrik yang dipasang harus memenuhi standard tanda pengenalnya (nama dan logo pembuat, tegangan dan daya/arus pengenal, data teknis lain yang disahkan SNI) memenuhi ketentuan PUIL 2011 yaitu harus baik dan dalam keadaan berfungsi, dipilih sesuai penggunaan dan tidak boleh dibebani melebihi kemampuannya.
- Instalasi listrik harus dilengkapi proteksi/pelindung untuk keselamatan, proteksi kejut listrik, thermal dan arus lebih, dan proteksi tegangan lebih.
- Instalasi listrik yang baru harus dipasang atau mengalami perubahan harus diperiksa, diuji dan bila perlu dicoba sebelum dioperasikan, dan yang memenuhi ketentuan PUIL diberi sertifikat. Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI untuk SMK/MAK 4
- Perencana, pemasang dan pemeriksa instalasi listrik harus memiliki izin dan harus menggunakan tenaga teknis yang kompeten sesuai bidangnya.
Gambar 2. Logo LMK yang Tertera pada Kabel dan MCB
syarat instalasi memiliki porsi yang sama pentingnya dan tidak dapat diabaikan satupun.
a. Syarat ekonomis
Syarat instalasi listrik dikatakan ekonomis apabila harga keseluruhan instalasi listrik tersebut, ongkos pemasangan dan ongkos pemeliharaan semurah mungkin. Rugi daya listrik yang hilang serendah mungkin. Oleh karena itu instalasi listrik harus direncanakan sesederhana mungkin, agar alat-alat yang dipakai sedikit. Mudah pemasangannya dan pemeliharaannya, dan rugi-rugi daya sekecil mungkin.
Untuk instalasi listrik penerangan rugi tegangan 2% sedangkan untuk instalasi listrik tenaga 5%. Oleh karena itu harus dipisahkan antara instalasi listrik penerangan dengan instalasi listrik tenaga.
b. Syarat keamanan
Suatu instalasi listrik dikatakan aman, apa bila tidak membahayakan bagi manusia terjamin benda-benda disekitarnya, dari kerusakan akibat adanya gangguan listrik. Gangguan listrik tersebut seperti; gangguan tegangan lebih, beban lebih, gangguan hubungan singkat dan sebagainya. Instalasi Penerangan 1 Fasa 5 Untuk mengamankan instalasi listrik tersebut dari kerusakan akibat gangguan diatas, maka pada instalasi listrik harus dipasang alat-alat pengaman instalasi yang sesuai, misalnya sekring, otomat-otomat atau pemutus-pemutus hubungan yang digerakkan oleh relay.
c. Syarat keandalan
Kelangsungan kerja suatu instalasi listrik dapat dicapai, apabila instalasi listrik direncanakan sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik dangat kecil. Kalau masih terjadi gangguan yang mengakibatkan terhentinya aliran listrik, maka gangguan tersebut harus mudah dan cepat diatasi atau diperbaiki. Berikut gambaran sistem kelistrikan di Indonesia, mulai dari pembangkit hingga ke level pemakaian rumah tangga. Warna biru menunjukkan milik produsen (PLN atau perusahaan kelistrikan) dan warna kuning menunjukkan wilayah konsumen.
Gambar 3. Sistem Kelistrikan di Indonesia (Gambar 3.)
Setelah menyimak gambar, maka secara jelas dapat diketahui bahwa instalasi penerangan 1 fasa dipergunakan untuk mensuplai kebutuhan listrik pada rumah tangga. Sehingga Instalasi Listrik Penerangan 1 Fasa dapat didefinisikan sebagai jenis instalasi listrik yang menggunakan 2 buah kawat penghantar, yaitu 1 kawat penghantar fasa dan 1 kawat penghantar netral yang difungsikan untuk konsumen rumah tangga dengan
tegangan 220 Volt.
Pada level rumah tangga, PLN sebagai perusahaan milik Negara memiliki batas tanggung jawab hanya pada APP dan MCB, selebihnya untuk PHB dan instalasi merupakan tanggung Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI untuk SMK/MAK 6 jawab konsumen. Berikut ini adalah komponen yang menjadi tanggung jawab PLN:
a. Alat Pengukur dan Pembatas (APP)
Alat Pengukur dan Pembatas (APP) adalah nama lain dari KWHmeter yaitu alat yang digunakan untuk mengukur/mencatat besarnya pemakaian energi listrik pelanggan. APP ini adalah milik PLN yang dipinjamkan ke pelanggan. APP terdiri dari KWH meter dan pembatas arus (MCB). KWHmeternya berfungsi sebagai pencatat energy yang digunakan sedangkan MCB berfungsi sebagai pembatas arus sekaligus pengaman terhadap rangkaian instalasi.
KWHmeter tempat penyambungan Saluran Masuk Pelayanan (SMP) ke instalasi konsumen. Saat ini APP tersedia dalam 2 jenis yaitu KWHmeter Analog dan KWHmeter digital/prabayar/pulsa.
Tabel 1. Perbedaan antara KWHmeter analog dan KWHmeter Digital
Perbedaan KWHmeter Analog KWHmeter Digital Sistem pembayaran Pasca bayar Pra bayar Pengukuran meter penggunaan energi listrik Perlu pencatatan petugas Tidak perlu pencatatan petugas Jika terlambat membayar/mengisi Listrik tetap hidup Bisa mati sewaktu waktu bila tidak dicek Penunggakan pembayaran Bisa menunggak pembayaran listrik Tidak ada penunggakan pembayaran listrik Bentuk fisik
Syarat syarat pemasangan KWHmeter adalah sebagai berikut:
- KWHmeter yang dipasang harus sesuai dengan paket yang dipesan oleh pelanggan.
- KWHmeter harus menggunakan terminal bila kabel yang dipasang berbeda (misalnya kabel SMP berbahan alumunium, sedangkan kabel instalasi rumah dari tembaga).
- KWHmeter harus sudah ditera/diuji dan disegel resmi oleh perusahaan kelistrikan.
- KWHmeter harus tersedia terminal pembumian pada bagian konduktor terbuka.
- KWHmeter dipasang pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau guna untuk pencatatan dan pemeriksaan.
Data KWHmeter tertera dengan jelas nama pembuat, merk dagang, daya, voltase dan data teknis lainnya.
Instalasi Penerangan 1 Fasa
2. Pemutus Sirkit Mini (PSM) atau MCB
MCB sebagai alat pemutus sirkit dipasang setelah KWHmeter terpasang. MCB yang bekerja berdasarkan prinsip bimetal ini berfungsi sebagai pemutus atau pengaman terhadap beban lebih dan arus hubung singkat.
Gambar 6. Miniatur Circuit Breaker (MCB)
Besaran MCB yang dipasang di KWHmeter sudah disesuaikan dengan daya yang tersedia di perusahaan ketenagalistrikan. Konsumen cukup menyesuaikan kebutuhan listrik yang diinginkan dengan besar daya yang ditawarkan.
Pemasangan Daya Listrik yang rendah atau tidak cukup akan mengalami kekurangan arus listrik dan akibatnya adalah sering loncatnya MCB (Breaker Listrik), hal ini dapat merusak peralatan listrik rumah kita. Sedangkan pemasangan Daya listrik yang terlalu tinggi akan mengakibatkan semakin tingginya tagihan listrik yang sebenarnya adalah merupakan suatu pemborosan biaya.
Tabel 2. Besar Daya dan besar MCB yang Disediakan oleh Perusahaan Ketenagalistrikan
Bagaimana cara menentukan kebutuhan daya listrik untuk rumah kita? Langkah1: Identifikasi peralatan listrik yang akan digunakan.
Contoh identifikasi peralatan listrik:
- 2 buah air conditioner 1 PK = @590 Wx2 =1180W
- 1 unit kulkas = 125 W = 125 W
- 1 unit TV LED 32” = 55 W = 55 W
- 1 unit rice cooker = 550 W = 550 W
- 1 unit kipas angin = 60 W = 60 W
f. 12 buah lampu = @18 Wx10 = 180 W =2150W
Langkah 2: Berdasarkan hasil perhitungan, pilih besar daya di atasnya dengan tujuan memudahkan jika terjadi penambahan daya. Dari hasil identifikasi jumlah daya yang digunakan kurang lebih sebesar 2150 Watt atau 2150 VA.
Besar MCB = Daya/Tegangan
= 2150 VA/220 Volt
= 9,77 A
Sehingga dipilih besarnya MCB 10 Ampere dengan daya 2200 VA
B. Standarisasi Notasi Nama dan Simbol pada Instalasi Penerangan
Dalam pemasangan instalasi penerangan, diperlukan semacam perencanaan yang dituangkan dalam bentuk gambar teknik. Gambar ini memiliki standarisasi yang disepakati dan dituangkan dalam IEC sebagai badan standarisasi dalam bidang teknik listrik. Dengan simbol gambar yang baku diharapkan gambar instalasi memiliki kesamaan persepsi siapapun yang membacanya, sehingga tidak terjadi masalah ketika ingin dilakukan perbaikan ataupun perluasan terhadap instalasi tersebut.
1. Notasi nama
Notasi nama Notasi nama adalah huruf atau angka yang mewakili suatu komponen atau fungsi komponen.
Notasi nama berupa huruf biasanya dipakai dibagian pertama/awal.
Tabel 3. Notasi nama yang dipakai pada sistem kelistrikan
Jika notasi huruf dipakai pada pada bagian awal, maka bagian kedua atau ketiga biasanya berupa indeks angka, berupa angka urut, contohnya 0, 1, 2, dan seterusnya.
Contoh 1 penggunaan notasi
Gambar 7. Penggunaan Notasi Huruf dan Angka pada Rangkaian Resistor
R pada bagian awal menunjukkan komponen RESISTOR, diikuti notasi angka 1, 2, 3, 4 artinya dalam satu rangkaian tersebut terdapat 4 resistor.
Contoh 2 penggunaan notasi
b. Notasi simbol
Notasi simbol adalah penggunaan gambar atau lambang yang telah disepakati untuk dipergunakan mewakili suatu komponen dalam hal ini komponen kelistrikan.
Tabel 4. Simbol untuk diagram instalasi bangunan
UJI KOMPETENSI
- Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
- Bagian dari instalasi listrik yang merupakan bagian dari tanggung jawab konsumen adalah …
- SR
- JTM
- JTR
- APP
- PHB
- Pertimbangan syarat pemasangan listrik yang berhubungan dengan biaya bahan, termasuk kedalam syarat …
- Ekonomis b. Keamanan
- Keandalan
- Mutu
- Estetika
- Besarnya rugi tegangan yang diperbolehkan pada instalasi penerangan maksimal sebesar …
- 1 %
- 2 %
- 3 %
- 4 %
- 5 %
- Sistem perlindungan jika terjadi gangguan tegangan melebihi batas makimum merupakan pengertian dari …
- Sistem instalasi
- Sistem pembatas
- Sistem kendali
- Sistem proteksi
- Sistem control
- Gangguan yang terjadi akibat penghantar yang terkelupas dan tertempel pada bodi mesin, merupakan jenis gangguan …
- Beban lebih
- Hubung singkat
- Tegangan lebih
- Arus bocor
- Arus lebih
- Konsumen membayar tagihan listrik berdasarkan …
- Daya listrik
- Arus listrik
- Tegangan listrik
- Energi listrik
- Hambatan listrik
- Data teknik yang tidak perlu ditulis pada KWHmeter adalah …
- Nama pembuat
- Jenis bahan
- Merk dagang
- Daya
- Tegangan
- Menggunakan KWHmeter prabayar artinya konsumen perlu …
- Mengisi pulsa listrik dengan voucher listrik
- Merasakan pemadaman listrik jika menunggak
- Membayar tagihan listrik yang membengkak
- Membayar tagihan listrik yang menunggak
- Membiarkan petugas mencatat meteran listrik
- Jika konsumen membutuhkan suplai daya listrik sebesar 3500 VA maka MCB listrik yang terpasang pada KWHmeter sebesar …
- 6 Ampere
- 10 Ampere
- 16 Ampere
- 20 Ampere
- 25 Ampere
- Perhatikan gambar berikut! Gambar tersebut digunakan sebagai simbol …
- Saklar tunggal
- Lampu TL
- Penghantar fasa
- Penghantar netral
- Titik percabangan
B. Soal jawaban singkat (10 soal)
- PUIL merupakan peraturan yang harus ditaati dalam bidang ketenagalistrikan, ruang lingkupnya meliputi …
- Bagian instalasi penerangan di rumah tinggal yang merupakan tanggung jawab konsumen adalah
…
- Instalasi listrik tidak boleh membahayakan bagi penggunanya. Dalam instalasi hal tersebut termasuk sebagai syarat …
- MCB harus mampu mengamankan jika terjadi kelebihan arus, pada kondisi tersebut maka MCB berfungsi sebagai …
- Pemasangan KWHmeter harus berada di tempat yang mudah terlihat. Hal tersebut dimaksudkan untuk ….
- Perbedaan cara pembayaran antara KWHmeter analog dan digital adalah …
- Penyambungan penghantar alumunium yang berasal dari jaringan SR dan penghantar tembaga dariinstalasi rumah harus dihubungkan menggunakan …
- Jika daya yang dilayani sebesar 900 VA maka besar MCB yang dipasang sebesar …
- Penulisan R, S, T pada penghantar memiliki arti …
- Jika terdapat 4 buah lampu 60 watt yang dilayani oleh satu saklar dan dalam 1 ruang pelayanan maka dapat dituliskan dengan simbol …
LAMPIRAN : 2
Materi 2
TATA LETAK KOMPONEN INSTALASI PENERANGAN.
- Menentukan Tata Letak Komponen.
Terkait penempatan komponen, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, agar instalasi tersebut dioperasikan hasilnya dapat memenuhi standar pelayanan instalasi. Penempatan titik lampu, stop kontak dan saklar harus mempertimbangkan kemudahan dalam pelayanan. Aturan penempatan komponen dijelaskan sebagai berikut :
1. Penempatan titik beban
Penempatan titik lampu/ fiting sangat berpengaruh terhadap hasil pencahayaan yang diinginkan. Hasil pencahayaan yang baik dapat diperoleh melalui kombinasi penempatan titik lampu dan pemasangan armatur. Pada rumah tinggal penempatan fiting tidak perlu sulit. Pemasangan fiting biasanya dilakukan dengan menempel pada langit langit dan ada yang digantung.
2. Penempatan titik kontak
Rekomendasi pemasangan kotak kontak adalah ditempatkan di dekat ujung dinding dari pada di tengah untuk menghindari terhalangnya penempatan mebeler. Penempatan stop kontak pada dinding disesuaikan dengan ruangan yang akan dipasang. Pemasangan stop kantak dengan ketinggian 150 Cm dari lantai, atau 30 Cm dari lantai untuk stop kontak yang dilengkapu dengan pengaman/ penutup.
3. Penempatan saklar dinding
Untuk kemudahan pelayanan tata letak sakelar sebaiknya mengikuti aturan sebagai berikut.
- Tinggi sakelar dari lamtai umumnya adalah 150 cm.
- Jarak sakelar dari sudut ruang atau ujung tembok sekitar 20 cm
- Saklar tidak ditempatkan debelakang daun pintu dan daun jendela
- Penempatan sakelar mudah dijangkau orang dewasa, artinya tidak jauh dari pintu masuk ruangan.
Ada banyak macam sakelar dengan karakteristik penggunaan yang berbeda beda sehingga dalam pemasangannya dapat memilih sakelas yang sesuai dengan pelayanan yang diinginkan.
- Hubungan Antara Komponen Instalasi Penerangan.
Rancangan instalasi penerangan yang sederhana biasanya terdiri atas sakelar dan satu buah lampu.
Cotoh rangkaian 1
Rangkaian sakelar tunggal dengan sebuah lampu
Cara kerja rangkaian :
Jika sakelar pada posisi on, maka arus listrik mengalir pada lampu, sehingga lampu menyala. Dan apabila sakelar pada posisi off, maka arus yang ke lampu terputus, sehingga lampu kembali padam.
Contoh Rangkaian 2
Rangkaian sebuah sakelar seri melayani dua buah lampu.
Cara kerja Rangkaian :
Apa bila tuas pertama pada posisi on, maka arus listrik akan mengalir pada lampu 1, sehingga lampu 1 menyala, Demikian pula untuk tuas yang ke dua pada posisi on, maka arus listrik akan mengalir pada lampu 2 maka lampu 2 juga menyala. Begitu pula sebaliknya apa bila kedua tuas atau secara bergantian pada posisi off maka arus listrik ke lampu juga terputus dan lamu akan padam. Ke dua lampu dapat menyala bersama, padam bersama, atau salah satu menyala dan salah satu padam.
Cara Kerja Rangkaian :
Rangkaian instalasi dengan sakelar tukar / hotel ini, mengendalikan satu lampu dari dua tempat,
yaitu lampu dapat dinyalakan dari sakelar satu dan dipadamkan dari sakelar dua, demikian juga sebaliknya.
Instalasi jenis ini biasa diterapkan di tangga menghubungkan gedung lantai bawah deb=ngan lantai atas, atau juga yang menggunakan rangkaian ini di kamar tidur, dimana lampu bisa dinyalakan dari sakelar yang terpasang di dekat pintu masuk, dan dipadamkan dari sakelar yang terkadang dipasang di tempat dekat tempat tidur.dan sebaliknya.
- Perencanaan Instalasi Penerangan.
Instalasi penerangan merupakan suatu hal yang sangat mendasar dari suatu bangunan tempat tinggal maupun bangunan lainnya, agar bangunan tersebut dapat menjadi bangunan yang memiliki fungsi seperti yang kita inginkan. pemasangan instalasi peneranganyapun juga harus diperhatikan agar dalam penggunaanya nanti tidak membahayakan penggunanya. Oleh karana itu pemasangan instalasi penerangan harus benar – benar diperhatikan dan harus sesuai dengan standar yang ada. Di Indonesia sendiri untuk perancangan instalasi penerangan/listrik sudah diatur dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2011
- Ruang Lingkup Desain Instalasi Listrik
Desain instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL dan peraturan lain tentang ketenaga listrikan. Desain instalasi listrik harus berdasarkan persyaratan dasar yang ditentukan dengan memperhitungkan serta memenuhi proteksi untuk persyaratan keamanan yang ditentukan. sebelum mendesain suatu instalasi listrik harus dilakukan asesmen dan suvei lokasi
Desain instalasi listrik ialah berkas gambar desain dan uraian teknik yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suata instalasi listrik. Desain instalasi listrik harus dibuat dengan jelas serta mudah dibaca dan dipahami oleh para teknisi listrik. Menurut PUIL 2011 ayat 2.1 dan 2.3, Desain instalasi listrik terdiri atas :
- Gambar situasi yang merupakan jelas letak gedung atau bangunan tempat instalasi listrik tersebut akan dipasang dan desain hubungannya dengan sumber tenaga listrik.
- Gambar instalasi, yang meliputi :
- Desain tata letak yang
menunjukakan dengan jelas letak perlengkapan listrik serta sarana kendalinya.
- Desain hubungan perlengkapan
listrik dengan gawai pengendalinya.
- Gabmar hubungan antara bagian
sirkit akhitr dan PHBK.
- Tanda atau keterangan yang jelas
mengenai setiap perlengkapan listrik
- Diagram garis tunggal
- Diagram PHBK lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran pengenal komponen
- Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembagiannya
- Sistem pembumian
- Ukuran dan jenis konduktor yang digunakan.
- Gambar rinnci
- Perkiraan ukuran fisik PHBK
- Cara pemasangan peralatan listrik
- Cara pemasangan kabel
- Cara kerja kendali
- Perhitungan teknis ( Jika dianggap terlu )
- Drop voltase
- Perbaikan faktor daya
- Beban terpasang dan kebutuhan
maksimum
- Arus hubung pendek dan daya
hubung pendek
- Tingkat pencahayaan
- Keseimbangan beban
- Tabel bahan instalasi
- Jumlah dan jenis kabel dan
perlengkapan
- Jumlah dan jenis perlengkapan
pembantu
- Jumlah dan jenis PHBK
- Jumlah dan jenis luminer lampu
- Uraian teknis
- Ketentuan tentang sistem proteksi
- Ketentuan teknis perlengkapan
listrik yang dipasang dan cara pemasangannya
- Cara pengujian
- Jadwal waktu pelaksanaan
- Perkiraan biaya
Berdasarkan kebutuhan bahan instalasi dan lama waktu pelaksanaan pemasangan instalasi dapat diketahui kalkulasi biaya yang diperlukan untuk pemasangan instalasi
2. Mendesain Instalasi Listrik Penerangan Bangunan Sederhana
Instalasi listrik bangunan sederhana adalah instalasi listrik yang bebannya merupakan komponen penerangan yang dipasang pada bangunan dengan spesifikasi sederhana menggunakan teknologi sederhana. Ciri utama bangunan sederhana adalah tidak bertingkat atau memiliki jumlah lantai paling banyak 2 dan luas lantai tidak lebih dari 500 m²
Langkah langkah dalam membuat desain instalasi penerangan bangunan sederhana dapat menggunakan gambar tangan atau gambar komputer dengan tetap mengacu aturan gambar teknik.
3. Perhitungan Pencahayaan ( Luminasi )
Kekuatan pencahayaan pada sebuah ruangan juga menjadi pertimbangan penting dalam merancang instalasi penerangan. Perbadaan fungsi ruangan beda juga kebutuhan luminasinya. Rumus untuk perhitungan luminasi adalah :
Фt E x A
n = ——— = ——————
фlamp фlamp x η x d
Keterangan :
n = Jumlah lampu
E = Intensitas pencahayaan pada bidang kerja ( Lux ) A = Luas bidang kerja ( meter² )
ϕ = Fluk cahaya lampu ( Lumen )
ƞ = Efisiensi pencahayaan, ditentukan dari tabel efisiensi pencahayaan untuk lamu yang digunakan, berdasarkan nilai nilai, yaitu :
rp = Faktor refleksi plafon rw = Faktor refleksi dinding rm = Faktor refleksi lantai.
- Merencanakan Pengawatan Instalasi Penerangan ( Denah Lokasi )
Pada gambar situasi di atas diterangkan nama calon konsumen,alamat lokasi, nomor gardu trafo dan nomor tiang listrik yang akan dipasang pada calon konsumen dilihat dari posisi gardu trafo. Gambar lokasi biasanya dibuat ketika melakukan suvey ke rumah calon konsumen.
Setelah menyelesaikan gambar situasi, tahapan selanjutnya membuat gambar instalasi yang menunjukka hubungan antar komponen dan juga sistem penyambungan dengan PHBK. Pada gambar instalasi harus dikontrol terhadap beban berupa lampu, sakelar dan stop kontak diatur agar terlayani sesuai dengan fungsi ruangan, luas ruangan, dan berdasarkan permintaan dari konsumen dengan tetap memperhatikan aturan penempatan komponen instalasi yang tercantum di dalam PUIL 2011.
Setiap ruangan dapat diberikan kode atau nama ruangan untuk mempermudah mengetahui fungsi ruangan.. Setiap titik beban lampu dan stop kontak juga dilengkapi dengan besarnya daya beban tersebut hingga dapat diperkirakan kebutuhan total pemakaian daya pada instalasi rumah sederhana tersebut. Penempatan penghantar pada desain pada ganbar instalasi merupakan jalur penghantar yang sebenarnya pada pelaksanaan pemasangan instalasi. Oleh karena itu, dibuat semacam jalur utama dalam rumah, sehingga tidak menyulitkan dalam pemasangan maupun pengembangannya dikemudian hari.
Contoh denah pemasangan instalasi penerangan
Contoh gambar rekapitulasi
daya
LAMPIRAN : 3
MATERI .
A. Perkiraan Harga barang
Sebelum menentukan harga bahan, terlebih dahulu harus memperkirakan bahan uang diperlukan untuk pemasangan instaalasi penerangan. Penetuan bahan berdasarkan pada perencanaan dan gambar yang telah dibuat. Dalam rekapitulasi biaya secara terperinci tercantum aspek aspek sebagai berikut.
- No (nomor) diisikan urutan komponen yang dibutuhkan.
- Nama bahan dituliskan bahan/komponen yang dibutuhkan dalam pemasangan instalasi mulai dari kotak sekering hingga ke bagian paling detail seperti sekrup dan isolasi.
- Spesifikasi bahan berisi merek, ukuran dan kemampuan kerja dari bahan yang apabila dibeli tidak sesuai spesifikasinya, pemasangan instalasinya menjadi tidak sempurna.
- Satuan berisi satuan barang seperti unit, dus, pack, rol dan lain lain bergabung pada sistem pembeliannya akan dihitung per satuan atau dalam jumlah banyak sekaligus. Biasanya untuk pembelian jumlag banyak biaya yang dikeluarkan akan lebih murah dari pada pembelian bijian.
- Harga per satuan berisi harga barang berdasarkan satuan yang telah ditentukan. Misal, stop kontak. jika satuannya biji, harganya harga per biji misalnya Rp. 6.000,00,- sedangkan jika anda beli dengan satuan dus ( 1 dus = 20 biji ), harga per dus misalnya Rp. 110.000,00,-
- Jumlah berisi jumlah barang yang dibutuhkan yang dihitung berdasarkan gambar instalasi.
- Toleransi anda harus menghitung toleransi barang sebesar 10 % . Toleransi dimaksudkan sebagai cadangan jika bahan yang beli ada yang rusak/pecah. Cara menghitungnya = 0,1 x jumlah barang.
- Total berisi jumlah barang ditambah dengan toleransi yang dihasilkan.
- Total harga berisi harga satuan dikalikan dengan total barang yang harus dibeli.
Setiap poin dari daftar bahan dimaksudkan ke dalam tabel rekapitulasi bahan, jika semua bahan yang dibutuhkan telah selesai dimasukkan, jumlahkan seluruh total harga barang sehingga didapatkan keseluruhan biaya bahan.
Selain harga bahan, biasanya ditetapkan juga ongkos atas bahan. Beberapa yang termasuk ke dalam ongkos bahan, meliputi biaya transport, biaya penyimpanan, dan biaya penyusutan. Untuk itu,diperhitungkan sebesar 4 – 6 %. Selanjutnya, diambil juga keuntungan atas bahan untuk mengantipasi terjadinya perubahan harga diperhitungkan sebesar 10 – 20%.
B. Perkiraan waktu.
Waktu yang digunakan untuk dapat penyelesaian pekerjaan harus diperhitungkan dari awal. Hal ini bertujuan jangan sampai pekerjaan dikerjakan dengan urutan kerja yang keliru sehingga tidak efektif. Urutan rencana kerja biasa disebut sebagai time schedule.
Time schedule dapat dibuat dalam satuan hari atau bulan sesuai dengan besar kecilnya suatu pekerjaan/proyek.
Tabel. Time schedule Pekerjaan Instalasi Penerangan Listrik.
C. Perkiraan Upah Kerja
Setelah menghitung biaya bahan dan membuat time schedule, Anda dapat membuat perhitungan upah kerja. Upah kerja diperhitungkan per jam atau per hari. Untuk pekerjaan instalasi penerangan skala kecil, pekerjaan terdiri atas tukang dan membantu tukang dengan pemberian upah pembantu tukang sebesar 70
% dari upah tukang.
Jumlah pekerjaan disesuaikan dengan yang dikerjakan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Selain upah kerja untuk pekerjaan instalasi yang dikelola profesional, biasanya terdapat ongkos atas upah yang digunakan untuk menanggung biaya pengobatan, pakaian kerja, cuti dan sebagainya dengan besaraan 40 – 100%. Selain itu, dihitung keuntungan atas upah yang besarnya fleksibel sesuai dengan pasaran diperkirakan besarnya 10 – 20%.
- Rekapitulasi Biaya Instalasi Penerangan
Selain perkiraan harga bahan dan perkiraan upah, pembiayaan yang juga harus diperhitungkan adalah biaya tak terduga dan juga pajak.
1. Biaya tak terduga
Dalam biaya tak terduga dapat berisi biaya perjalanan, penginapan,dam lainlain.
2. Pajak
Pajak PPn sebesar 2,5 %
Tabel. Rekapitulasi Biaya Instalasi Penerangan
LAMPIRAN 4 :
MATERI.
- Komponen dan Bahan Instalasi Penerangan.
- Kabel Listrik
Pemilihan jenis kabel listrik merupakan salah satu elemen yang sangat vital dalam sebuah hunian.Sebab, hal ini berkaitan erat dengan penghuni rumah, mengingat pemilihan jenis kabel listrik yang salah bisa berakibat fatal.
Sebagai buktinya, banyak sekali kasus kebakaran rumah yang diakibatkan arus pendek listrik, salah satunya bersumber dari pemilihan jenis kabel listrik yang salah.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui jenis kabel listrik yang tepat dan berfungsi dengan baik.
Di Indonesia, semua jenis kabel listrik diatur standarnya sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Badan Standarisasi Nasional (BSN).
- Kabel NYA
Kabel jenis NYA adalah kabel dengan inti yang terbuat dari bahan tembaga tunggal dan dilapisi bahan isolator PVC satu lapis. Kabel jenis ini biasanya digunakan untuk instalasi di perumahan dan instalasi kabel udara. Jika Anda ingin menggunakan kabel NYA, sebaiknya dilengkapi dengan pelindung seperti pipa PVC
- Kabel NYM
Jenis kabel ini sering digunakan pada rumah dan perkantoran, kabel ini memiliki kabel yang terdiri dari tiga lapisan isolasi PCV. Dengan adanya isolasi PVC, kabel NYMpun bisa digunakan pada tempat kering maupun permukaan basah, dengan keadaan yang cukup baik.
Kabel NYM, merupakan kabel instalasi yang diijinkan dipasang langsung ditanamdidalam tembok, tanpa menggunakan pipa instalas i( PVC ) Kabel jenis ini mempunyai isolator terdiri 3 lapis isolator.
merupakan kabel dengan int ipejal terbuat dari tembaga dan disatukan dalam kemasan isolator ganda.
Bagian inti kabel ini terdiri dari 1 hingga 4 inti dan dilapisi dengan lapisan isolasi PVC.
Dengan isolasi yang lebih tebal, kabel ini memiliki tingkat keamanan yang lebih baik dari kabel NYA.
Kabel NYM, merupakankabelinstalasi yang diijinkan dipasang langsung ditanam
didalam tembok, tanpa menggunakan pipa instalasi( PVC ) Kabel jenis ini mempunyai isolator terdiri 3 lapis isolator.
merupakan kabel dengan inti pejal terbuat dari tembaga dan disatukan dalam kemasan isolator ganda.
Bagian inti kabel ini terdiri dari 1 hingga 4 inti dan dilapisi dengan lapisani solasi PVC.Dengan isolasi yang lebih tebal.
- Kabel NYY
Kabel listrik rumah berjenis NYY ini dilapisi dengan lapisan isolasi berwarna hitam dan memiliki 2 hingga 4 inti.
Biasanya, kabel NYY digunakan untuk instalasi kabel tanam karena memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat.
Lapisan isolasi yang ada pada kabel ini tidak disukai tikus sehingga cocok untuk instalasi tanam.
Kabel NYAF
Kabel listrik rumah berikutnya adalah kabel NYAF yang memiliki jenis yang fleksibel dan disertai penghantar tembaga berisolasi PVC.
Keunggulan kabel listrik rumah berjenis NYAF ini membuatnya cocok untuk instalasi panel-panel yang memerlukan tingkat fleksibilitas tinggi.
Pilihan warna isolasi yang tersedia yaitu merah, biru, hitam, dan juga kuning.
2. Saklar
Sakelar berfungsi sebagai piranti untuk menghubung atau memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakai(beban).
3. Stop kontak
Stop kontak adalah suatu piranti dalam instalasi listrik sebagai tempat untuk mengambil energi listrik atau sebagai alat penghubung beban dengan sumber listrik.
Macam dan jenis stop kontak di pasaran ada 2 macam yaitu stop kontak 1 fasa dan stop kontak 3 fasa
Gambar stop kontak 1 fasa
Gambar stop kontak 3 fasa
4. Fiting
Fiting lampu merupakan komponen yang berfungsi untuk menempatkan lampu dengan kawat hantaran instalasi secara aman.
5. Pengaman Lebur
Alat pengaman arus listrik adalah alat yang digunakan untuk memutus secara otomatis apabila dalam suatu Instalasi listrik mengalami gangguan seperti Beban lebih, Hubung singkat (kosleting), percikan api, dan lain – lain. dengan berbagai cara pemutusan dan jenis aurs yang diamankan, juga berdasarkan kegunaan dan kebutuhan.
Kotak Sekering.
Kotak Sekering merupakan komponen instalasi utama yang berfungsi sebagai pengaman dari instalasi listrik yang akan di pasang.
Tabel Ukuran dan kode warna ujung patron
6. MCB (Miniature Circuit Breaker)
MCB adalah alat pengaman arus listrik dari beban lebih dan hubung singkat. Ada dua komponen penting pada MCB yaitu Thermis sebagai bahan pengaman dari beban lebih, dan Relay elektromagnetik sebagai pengaman dari hubung singkat
Pengaman thermis memiliki prinsif dan cara kerja yang hampir sama dengan Thermal Overload relay (TOR) yaitu dengan menggunakan 2 buah logam yang digabungkan (bimetal). Sedangkan pengaman menggunakan elektromagnetik menggunakan sebuah kumparan yang dapat menarik angker dari besi lunak.
7. ELCB ( Earth Leakage Circuit Breaker )
Arus listrik dapat mengalir melalui tubuh manusia ke tanah tanpa melalui kawat netral (Arus Bocor) dan arus bocor ini dapat menyebabkan keselamatan manusia bila melebihi 50 mA. Saklar arus bocor yang sangat sensitif diperlukan untuk mengantisipasi arus bocor tersebut maka digunakanlah ELCB.
ELCB ( EARTH LEAKAGE CIRCUIT BREAKER ) adalah sebuah
alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif, arus negatif dan grounding pada instalasi listrik. Dan yang lebih penting lagi ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia. Alat ini hanya mempunyai satu fungsi yaitu mendeteksi arus bocor dan memutuskannya secara otomatis dalam waktu second. Tidak terdapat pengaman thermal dan magnetis, sehingga ELCB harus diamankan terhadap hubung singkat oleh MCB sisi atasnya. Alat ini mampu memutuskan hubungan rangkaian bila terjadi arus bocor sebesar 30 mA dalam waktu 0,1 detik. Arus bocor yang dimaksudkan dapat melalui komponen listrik yang pada keadaan normal tidak bertegangan ataupun penghantar fasa tersentuh langsung oleh manusia.
Cara Kerja Rangkaian ELCB
Cara kerja ELCB ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia, maka arus akan mengalir melalui tubuh manusia ke grounding atau bumi maka akan terjadi perbedaan total arus yang melawati ELCB sehingga akan memicu alat tersebut memutuskan arus listrik seketika.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pemasangan ELCB adalah : Pastikan instalasi listrik dalam keadaan baik, artinya semua sambungan harus tertutup rapat dengan menggunakan isolasi dan pastikan pengabelan positif maupun negatif jangan bersentuhan dengan grounding atau tembok dan apapun yang berhubungan dengan bumi ataugrounding sebab walaupun arus negatif/netral bersentuhan dengan tembok dan sejenisnya yang berhubungan dengan bum maka ELCB akan memutuskan arus seketika. Dalam gambar di bawah ini ditunjukkan bentuk fisik dari sebuah ELCB.
8. Pipa Instalasi Listrik
Pipa pelindung instalasi listrik
Fungsi pipa adalah untuk melindungi pemasangan kawat penghantar. Dengan pemasangan pipa akan diperoleh bentuk instalasi yang baik dan rapi.
MACAM-MACAM PIPA INSTALASI
Pipa instalasi yang digunakan dalam instalasi listrik antara lain:
- Pipa besi/baja (union)
- Pipa PVC (plastik)
- Pipa spiral (fleksibel)
- Pipa-galvanis
Selain mempunyai kegunaan sebagai pelindung instalasi kabel, pipa kabel listrik juga mempunyai beberapa kegunaan lainnya. Apa saja kegunaannya? Temukan jawabannya di bawah ini : Pipa listrik memberikan perlindungan penghantar pada saat mengalami gangguan mekanis dan juga dapat melindungi kabel dari bahaya yang dapat menyebabkan kabel rusak. Pipa listrik dapat membantu pemasangan instalasi listrik lebih rapi. Mencegah terjadinya kerusakan pada pembungkus kabel yang dapat menyebabkan konsleting pada listrik. Untuk mempermudah pada saat melakukan pemasangan kembali apabila diperlukan pembongkaran akibat penghantar yang rusak sehingga diperlukan perbaikan.
- Pipa C / Pipa PVC / Paralon
Pipa PVC juga merupakan salah satu jenis pipa yang dapat digunakan sebagai pipa instalasi listrik. Berbeda dengan pipa union, pipa PVC lebih ringan dan sangat cocok digunakan di daerah lembab. Selain itu, pipa PVC merupakan bahan isolasi sehingga dapat mencegah terjadinya hubungan pendek antar penghantar listrik. Kelebihan lainnya dari pipa ini adalah pengerjaannya yang mudah, tetapi pipa ini memiliki kelemahan yaitu tidak bertahan lama digunakan pada temperatur kerja di atas 60◦C. Panjang pipa listrik jenis ini yang biasanya beredar di pasaran adalah 4 meter. Pipa Conduit
/ Pipa Fleksibel
- Pipa Union / pipa besi
Jenis yang pertama adalah pipa union atau pipa besi. Pipa union terbuat dari plat besi dan mudah dibengkokkan dalam keadaan dingin. Pipa ini diproduksi oleh pabrik tanpa menggunakan las. Harga pipa listrik jenis ini relatif murah sehingga mudah didapat di pasaran. Keunggulan lainnya dari pipa union adalah mudah dipotong sehingga memudahkan pekerjaan instalasi listrik. Untuk menghindari dari korosi dan karat, pipa ini cocok digunakan di tempat yang kering.
- Pipa Galvanis
Pipa Galvanis terbuat dari besi yang bagian luarnya dilapisi bahan pelindung. Bahan pelindung tersebut terbuat dari bahan seng sehingga pipa terlindungi dari korosi. Pipa jenis ini biasanya banyak digunakan pada dak standar dan tiang lampu taman. Pipa galvanis digunakan di berbagai tempat yang membutuhkan instalasi listrik, tetapi pipa ini sendiri paling jarang digunakan orang banyak karena masih kalah populer dibandingkan dengan 3 jenis pipa lainnya. Ukuran pipa listrik juga bermacam-macam, oleh karena itu ukuran harus diperhatikan dalam pemasangan instalasi listrik, karena itu semua tergantung dari tujuan pemakaiannya agar dapat disesuaikan dengan banyaknya kabel yang akan dimasukkan ke dalam pipa.
- Pipa fleksibel
Pipa fleksibel adalah pipa konduit yang dibuat dari logam pendek yang disambung sedemikian rupa sehingga mudah diatur/lentur. Kegunaan pipa ini cukup banyak, di antaranya sebagai pelindung kabel dari dak standar menuju meter pembatas listrik atau pada alat-alat yang menggunakan motor listrik.
Macam-Macam Benda Bantu Pada Pemasangan Pipa Instalasi
▶ Kotak sambung (T. dos)
▶ Lasdop
▶ Tule
▶ Sengkang / pelana
▶ Roset kayu
▶ Sambungan Pipa (SOK)
▶ Bengkokan (karte bocht)
KOTAK SAMBUNG (T.DOS)
Kotak sambung pada instalasi penerangan berguna untuk:
▶ Sebagai tempat penyambung/ pemeriksa kabel instalasi untuk alat hubung pemakai/ bebas dari penarikan penarikan kabel ke instalasi selanjutnya.
▶ Sebagai tempat pemeriksaan kabel instalasi.
JENIS -JENIS KOTAK SAMBUNG
Kotak sambungang yang banyak digunakan alam pemasangan instalasi adalah:
Kotak sambungan 2 cabang tanpa ulir/sekrup digunakan sebagai tempat
penyambungan hantaran dan pemeriksaan kabel instalasi.
Pada pasaran terdapat bermacam ukuran yaitu: 5/8”, 3/4”, 1” 1 1/4”, 1 1/2” dan 2”.
Pada pasaran terdapat bermacam ukuran yaitu: 5/8”, 3/4”, 1” 1 1/4”, 1 1/2” dan 2”.
TULE ( Tutup ujung pipa )
Tule digunakan pada ujung pipa, dan berguna untuk mencegah terjadinya kerusakan isolasi disaat penerikan/pemasangan kabel instalasi sementara dilaksanakan. Tuls memiliki ukuran antara lain: 3/4”, 1”, 1 1/2”, 5/8”, dan 2”
KLEM / SENGKANG / PELANA
Klem digunakan pada instalasi di luar tembok. Klem digunakan untuk mempekuat pipa atau kabel. Pada pasaran terdapat ukuran 15/8”, 3/4”, 1”, 1 1/4” 1 1/2” dan 2”.
- Besaran besaran Penerangan
TEKNIK PENERANGAN
Pengantar :
Cahaya adalah merupakan suatu gejala fisis. Suatu sumber cahaya memancarakan energi. Sebagian dari energi adalah dirubah menjadi energi panas dan sebaian lagi menjadi cahaya tampak. Perambatan cahaya di ruang bebas dilakukan oleh gelombang elektromagnetik. Cahaya juga merupakan gejala getaran.
Gejala getaran yang sejenis dengan cahaya ialah gelombang-gelombang panas, radio, televisi, radar dan sebagainya.
Kecepatan rambat v gelombang-gelombang elektromagnetik di ruang bebas sama dengan 3.105 km/det.
Frekwensi f dan panjang gelombangnya λ ( lambda ), maka :
v λ = —
f
Karena sangat kecil,panjang gelombang cahaya dinyatakan dalam satuan mikron atau milimikron
1 mikron ( 1 µ ) = 10ˉ³ mm
1 milimikron (1 mµ) = 10ˉ6 mm
Panjang gelombang cahaya tampak berkisar antara 380 – 780 mµ. dibagi atas beberapa daerah panjang gelombang,dan setiap daerah mempunyai suatu warna tertentu :
380 – 420 m µ
420 – 495 m µ
495 – 566 m µ
566 – 589 m µ Spektrum warna 589 – 627 m µ
627 – 780 m µ
Prisma
Putih
Ultra ungu (UU)
Ungu Biru
Biru- Hijau
Hijau Kuning Jingga
Merah
Infra Merah (IM)
Gbr. uraian spektrum warna
Cahaya putih dapat diuraikan dengan menggunakan prisma kaca.
Sinar-sinarnya dibiaskan sedemikian rupa sehingga terjadi suatu spektrum. Warna spektrum disebut cahaya satu warna atau cahaya monokrom
Cahaya yang tampak dibatasi oleh sinar-sinar ultraungu dan infra merah Selain memiliki warna tertentu,setiap panjang gelombang memberi kesan intensitas tertentu. Mata manusia paling peka terhadap cahaya dengan panjang gelombang 555 mµ, yaitu cahaya berwarna kuning- hijau.
Jika sumber cahaya memancarkan energi 1 W dengan panjang gelombang 555 mµ, maka sumber cahaya itu sama dengan 1 watt cahaya.
Energi 1 W dengan panjang gelombang 600 mµ akan memberi 0,63 wattcahaya.
Jumlah watt yang dipancarkan lampu sebagai energi tampak tidak sama dengan jumlah watt cahaya yang dinilai oleh mata.
Untuk mendapatkan jumlah wattcahaya,jumlah watt energi setiap panjang gelombang harus dikalikan dengan faktor kepekaan mata untuk panjang gelombang itu
Jumlah keseluruhan wattcahaya yaitu flux cahaya .( Ф ) Flux cahaya dinyatakan dalam satuan lumen, disingkat lm.
1 Wattcahaya sama dengan 680 lumen. Angka perbandingan 680 ini dinamakan ekivalen pancaran fotometris.
Jumlah lumen per watt ( lm/w ) disebut flux cahaya spesifik. ( Фspe )
- Satuan-satuan. 1.1.Pengantar
Satuan-satuan penting yang digunakan dalam teknik penerangan ialah :
Satuan untuk intensitas cahaya ( I ) : kandela ( cd )
Satuan untuk flux cahaya ( Ф ) : lumen ( lm ) Satuan untuk intensitas penerangan atau iluminasi ( E ) : lux ( lx )
1.2. Steradian
Panjang busur suatu lingkaran sama dengan jari-jarinya, kalau kedua ujung busur itu dihubungkan dengan titik tengah lingkaran,maka sudut antara dua jari-jari itu disebut satu radian, disingkat rad
Karena keliling lingkaran sama dengan 2π x jari-jarinya, maka :
360˚
1 radian = — = 57,3˚
2π
Karena luas permukaan bola sama dengan 4πr², maka di sekitar titik tengah bola dapat diletakkann 4π sudut ruang yang masing-masing sama dengan satu steradian.
Jumlah steradian suatu sudut ruang dinyatakan dengan lambang ω ( omega ).
1.3. Hubungan antara satuan-satuan teknik penerangan
Misal suatu sumber cahaya berbentuk titik memancarkan cahaya dengan intensitas satu kandela ke setiap jurusan.Sumber cahaya tersebut diletakkan di titik tengah sebuah bola dengan jari-jari satu meter, maka flux cahaya dalam satu steradian akan sama dengan satu lumen.intensitas penerangan permukaan bola yang dibatasi oleh sudut ruang satu steradian sama dengan satu lux.
1.4. Intensitas cahaya
Kawat tahanan yang dialiri arus listrik akan berpijar dan memancarkan cahaya. Contoh sumber cahaya yang demikian adalah lampu pijar,dinamakan pemancar suhu. jumlah energi radiasi yang dipancarkan sebagai cahaya ke suatu jurusan tertentu disebut intensitas cahaya dan dinyatakan dengan satuan kandela ( cd ), dengan lambang I.
1.5. Flux cahaya
Suatu sumber cahaya yang memancarkan cahaya sama kuat ke setiap jurusan dinamakan sumber cahaya seragam.
Intensitas cahaya ialah flux cahaya per satuan ruang yang dipancarkan ke suatu arah tertentu.
Atau dalam bentuk rumus : ф
I = — cd. ω
ф (flux) adalah lambang flux cahaya.
Jumlah kandela sama dengan jumlah lumen per steradian. Satuan flux cahaya adalah lumen.
Dari rumus :
didapat
ф
I = — cd. ω
ф = ω. I lm.
Sumber cahaya yang berbentuk titik dan ditempatkan dalam bola, dilingkupi oleh 4 π steradian. Jadi sumber cahaya itu memancarkan :
Ф = ω.I = 4π I lm
Karena intensitas cahayanya 1 cd, maka :
Ф = 4π lm
- Intensitas penerangan
Intensitas penerangan atau iluminasi di suatu bidang ialah flux cahaya yang jatuh pada 1 m² dari bidang itu. Satuan intensitas penerangan ialah lux ( lx ), dan lambangnya E. jadi :
1 lux = 1 lumen per m²
Kalau suatu bidang yang luasnya A m², diterangi dengan ф lumen, maka intensitas penerangan rata-rata dibidang itu sama dengan :
ф
E rata-rata = — lux.
A
A = luas bidang yang diterangi ( m² )
Intensitas penerangan di suatu bidang karena suatu sumber cahaya dengan intensitas I, berkurang dengan kwadrat dari jarak antara sumber cahaya dan bidang itu ( hukum kwadrat )
I
Dalam bentuk rumus : E p = — lux
r²
Arti lambang-lambang dalam rumus di atas ialah :
Ep = intensitas penerangan di suatu titik P dari bidang yang diterangi, dalam satuan lux I = intensitas sumber cahaya dalam satuan kandela
r = jarak dari sumber cahaya ke titik P, dalam satuan meter
1.7. Luminasi
Luminasi ialah suatu ukuran untuk terang suatu benda.
Luminasi L suatu sumber cahaya atau suatu permukaan yang memantulkan cahaya ialah intensitas cahayanya dibagi dengan luas semu permukaan. Dalam bentuk rumus :
I
L = — cd/ cm² As
Dimana :
L = Luminasi dalam satuan cd/cm²
I = intensitas cahaya dalam satuan cd
As = luas semu permukaan dalam satuan cm²
Luas semu permukaan ialah luas proyeksi sumber cahaya pada suatu bidang rata yang tegak lurus pada arah pandang.
Supaya tidak menyilaukan, luminasi sumber cahaya tidak boleh terlalu besar.
Luminasi armatur bola dari kaca putih susu umumnya tidak dibuat lebih dari 0.3 cd/cm²
Fluk cahaya
Lumen . Lampu sepeda motor memberi kira-kira 10 lm Lampu pijar 150 W memberi 2.100 lm
Lampu TL 40 W memberi 2.800 lm
Intensitas penerangan ( nilai rata-rata )
Lux Tengah musim panas, siang hari 50.000 lx
Tengah musim dingin, siang hari 10.000 lx Waktu fajar atau senja ( di lapangan terbuka ) 400 lx
Waktu bukan purnama dan langit cerah 0.25 lx
Meja kamar tamu dengan penerangan buatan 500 lx
Ruang kantor 800 lx
Untuk pekerjaan sangat halus dengan penerangan buatan 3.000 lx
Intensitas cahaya
Kandela Dop lampu sepeda ( lurus ke sepan ), kira-kira 1 cd Dop lampu sepeda dalam reflektor ( pusat berkas cahaya ) 250 cd Lampu suar ( pusat berkas cahaya yang sangat tajam ) 2.000.000 cd
Luminasi
Cd/cm² Mata hari, dilihat dari bumi 150.000 cd/cm² Bulan, dilihat dari bumi 0.25 cd/cm²
Langit berawan ringan 0.5 cd/ cm²
Kawat lampu pijar 200 W, tanpa armatur 1.000 cd/cm² Lampu TL 0.4 cd/cm²
Lampu natrium 19 cd/cm²
Alas meja warna putih, dengan iluminasi 250 lux 0.05 cd/cm² Alas meja warna coklat, dengan iluminasi 250 lux 0.01 cd/cm²
- Menentukan jumlah titik Penerangan
1. Sistem penerangan dan armatur
- Pengantar
Penyebaran cahaya dari suatu sumber cahaya tergantung pada konstruksi sumber cahaya itu sendiri dan pada konstruksi armatur yang digunakan.
Konstruksi armatur antara lain ditentukan oleh :
- cara pemasangannya pada dinding atau langit-langit
- cara pemasangan fiting atau fiting-fiting di dalam armatur
- penyesuaian bentuknya dengan lingkungan
- perlindungan sumber cahayanya
- penyebaran cahayanya
Armatur adalah suatu tempat sumber cahaya
Armatur yang terutama dimaksudkan sebagai hiasan,disebut ornamen.
1.2 Absorpsi
Absorpsi adalah terserapnya sebagian cahaya oleh permukaan yang terkena cahaya.
Permukaan yang menyerap sebagian cahaya tersebut menimbulkan panas. Permukaan yang gelap dan buram
menyerap banyak cahaya.
Bagian flux cahaya yang diserap oleh suatu permukaan ditentukan oleh faktor absorpsi ( a ) permukaan itu :
Flux cahaya yang diserap
a = ————————————————
Flux cahaya yang mengenai permukaan
1.3.Refleksi
Refleksi adalah pemantulan suatu cahaya oleh suatu bidang.
Jika sinar cahaya sejajar yang mengenai suatu permukaan,dan dipantulka tetap sejajar, maka terjadi refkeksi cermin atau refleksi teratur .
Refleksi demikian terjadi pada cermin atau pada logam yang dipoles.
Jika sinar yang dipantulkan tersebar ke semua jurusan , maka terjadi refleksi baur atau refleksi difus.
Refleksi campuran terjadi pada permukaan yang berkilat seperti aspal yang basah. Berkas cahaya yang dipantulkan agak lebih teratur disebut refleksi terpancar.
Bagian flux cahaya yang dipantulkan ditentukan oleh faktor refleksi r suatu permukaan :
Fluk cahaya yang dipantulkan
r = ————————————————
flux cahaya yang mengenai permukaan
1.4 Transmisi
Bahan-bahan tembus cahaya seperti kaca,seluloida dan sebagainya akan menyerap dan memantulkan hanya sebagian dari cahaya yang mengenai permukaan. Sebagian besar dari cahaya dapat menembus bahan tersebut, peristiwa ini disebut transmisi.
Transmisi teratur terjadi apabila sinar cahaya yang masuk sejajar,keluar tetap sejajar. Transmisi difus sempurna terjadi apabila sinar cahaya yang masuk sejajar, kelua tersebar. Transmisi campuran biasa terjadi pada kaca buram dan pada lampu yang kacanya diburamkan. Bagian flux cahaya yang menembus ditentukan oleh faktor transmisi t suatu bahan.
Flux cahaya yang dapat menembus
t = ———————————————
flux cahaya yang mengenai permukaan
untuk suatu permukaan berlaku :
a + r + t = 1
1.5.Armatur
- Pengantar
Armatur-armatur lampu dapat dibagi menurut beberapa cara, yaitu :
- Berdasarkan sifat penerangannya : penerangan langsung, sebagian besar langsung, difus, sebagian besar tak langsung dan tak langsung.
- Berdasarkan konstruksinya : armatur biasa, kedap tetesan air, kedap air, kedap letupan debu, kedap letupan gas.
- Berdasarkan penggunaannya : armatur untuk penerangan dalam, penerangan luar, penerangan industri, penerangan dekorasi, armatur yang ditanam di dalam dinding atau langit-langit dan yang tidak ditanam.
- Berdasarkan bentuknya : armatur balon, pinggan, rok, gelang, armatur pancaran lebar dan pancaran terbatas, armatur kandil, palung dan armatur yang lain untuk lampu-lampu bentuk tabung.
- Berdasarkan cara pemasangannya : armatur langit-langit, dinding, gantung , berdiri, armatur gantung memakai pipa dan gantung memakai kabel.
- Penerangan langsung
Efisiensi penerangan langsung sangat baik. Cahaya yang dipancarkan sumber cahaya seluruhnya diarahkan ke bidang yang diberi penerangan. Langit-langit hampir tidak ikut berperan.. Akan tetapi penerangan ini menimbulkan bayang-bayang yang tajam. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya menggunakan sumber cahaya bentuk tabung ( TL )
- Penerangan langsung biasanya digunakan pada ruangan yang tinggi, seperti bengkel, pabrik dan untuk penerangan luar.
- Penerangan pada pabrik biasanya menggunakan armatur pancaran lebar untuk pemerangan umum ( ruangan ) dan armatur pancaran terbatas untuk penerangan setempat, misalnya
di atas mesin-mesin perkakas.
- Penerangan industri menggunakan armatur palung.
- Penerangan luar dapat menggunakan armatur “ rok “
- Penerangan jalan menggunakan armatur kedap air.
- Penerangan etalase cocoknya menggunakan armatur yang dipasang di dinding atau langit- . langit dan lampu untuk keperluan cermin.
- Terutama penerangan langsung ( 60 % – 90 % )
Efisiensi yang sebagian besar langsung ini juga cukup baik. Dibandingkan dengan penerangan langsung, pembentukan bayang-bayang dan kilaunya agak berkurang.
Sistem penerangan ini biasanya digunakan di gedung-gedung ibadat, tangga di dalam rumah, gang dan sebagainya.
- Penerangan difus ( 40 % – 60 % )
Efisiensi penerangan difus lebih rendah dari kedua sistem penerangan tersebut. Sebagian dari
cahaya diarahkan ke dinding dan langit-langit, pembentukan bayang-bayang dan kilau banyak berkurang. Penerangan difus banyak digunakan di ruang-ruang sekolah, di ruang-ruang kantor dan tempat-tempat kerja. Armatur untuk penerangan difus ialah armatur balon, misalnya armatur gantung memakai pipa.
- Terutama penerangan tak langsung
Bayang-bayang dan kilau yang ditimbulkan pada sitem penerangan ini hanya sedikit, karena sebagian besar sinar cahaya diarahkan ke atas. Sehingga langit-langit sangat besar peranannya.
Langit-langit harus di beri warna terang. Sistem penerangan ini banyak digunakan di rumah sakit, di ruang baca, toko-toko dan ruang-ruang tamu.
- Penerangan tak langsung
Sistem penerangan ini bayang-bayang hampir tidak ada, karena cahayanya dipantulkan ke dinding dan langit- langit. Dinding dan langit-langit untuk penerangan ini juga harus diberi warna terang. Sistem penerangan ini banyak digunakan pada ruang baca, tulis dan ruang untuk pekerjaan halus yang lainnya.
2.Cara menghitung penerangan dalam
- Pengantar
Untuk suatu perusahaan produksi, penerangan yang baik antara lain memberi keuntungan-keuntungan berikut ini :
- Peningkatan produksi
- Peningkatan kecermatan
- Kesehatan yang lebih baik
- Suasana kerja yang lebih nyaman
- Keselamatan kerja yang lebih baik
Sistem penerangan yang sebaiknya digunakan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain :
- Intensitas penerangannya di bidang kerja
- Intensitas penerangan umumnya dalam ruangan c .Biaya instalasinya
d. Biaya pemakaian energinya
e. Biaya pemeliharaan instalasinya, penggantian lampu-lampu
Sistem penerangan yang digunakan seharusnyan tidak melelahkan mata tanpa guna.
Intensitas penerangan minimum dan maksimum harus sekurang-kurangnya 0,7 dan disekelilingnya harus sekurang-kurangnya 0,3. perbedaan intensitas penerangan yang terlalu besar antara bidang kerja dan sekelilingnya, harus dihindari karena akan memerlukan daya penyesuaian mata yang terlalu besar sehingga melelahkan.
2.2. Intensitas penerangan
Intensitas penerangan harus ditentukan di tempat di mana pekerjaan akan dilakukan, bidang kerja umumnya diambil 80 cm di atas lantai, berupa bangku kerja atau bidang horisontal khayalan.
Intensitas penerangan E dinyatakan dalam satuan lux, sama dengan jumlah lm/m². Jadi flux cahaya yang diperlukan untuk suatu bidang kerja seluas A m² ialah :
Ф = E x A lm
Flux cahaya yang dipancarkan sumber cahaya tidak semuanya mencapai bidang kerja,sebagian cahaya akan dipancarkan ke diding dan langit-langit. Karena itu untuk menentukan flux cahaya yang diperlukan harus diperhitungkan effisiensi atau rendemennya :
фt η = —
фl
Dimana :
Фt = flux cahaya yang dipancarkan oleh semua sumber cahaya yang ada di dalam ruangan Фl = flux cahaya yang digunakan di bidang kerja
Efisiensi penerangan
Dari dan
Фt фt = E x A lm
η = —
фl didapat rumus flux cahaya :
Di mana :
E x A фt = ——
η
A = Luas bidang kerja
E = Intensitas penerangan yang diperlukan di bidang kerja
Untuk menentukan effisiensi penerangan harus diperhitungkan :
- Effisiensi atau rendemen armatur ( v )
- Fakor refleksi dinding ( rw ), refleksi langit-langit ( rp ) dan refleksi bidang pengukuran ( rm )
- indeks ruangannya
Efisiensi armatur
Effisiensi armatur v ialah:
Flux cahaya yang dipancarkan oleh armatur
V = ————————————————————
Flux cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya
2.3. Faktor-faktor refleksi
Langit-langit dan dinding berwarna terang memantulkan 50 -70 %, dan warna gelap 10 – 20 % Silau karena cahaya yang dipantulkan dapat dihindari dengan cara berikut :
- Untuk bidang kerja menggunakan bahan yang tidak mengkilat
- Menggunakan sumber cahaya yang permukaannya luas dan luminasinya rendah
- Penempatan sumber cahaya yang tepat.
3.4. Indeks ruangan atau indeks bentuk
Indeks ruangan atau indek bentuk k menyatakan perbandingan antara ukuran utama suatu ruangan berbentuk bujur sangkar : p . l
k = ————
h ( p + l)
Dimana :
p = panjang ruangan dalam meter l = lebar ruangan dalam meter
h = tinggi sumber cahaya di atas bidang kerja dalam meter
3.5. Faktor penyusutan atau faktor depresiasi
Faktor penyusutan atau faktor depresiasi d iala :
E dalam keadaan dipakai d = ——————————
E dalam keadaan baru
Intensitas penerangan E dalam keadaan dipakai ialah intensitas penerangan rata-rata suatu instalasi dengan lampu-lampu dan armatur-armatur, yang daya gunanya telah berkurang karena kotor, sudah lama dipakai atau sebab lain.
Faktor depresiasi dibagi atas tiga golongan, yaitu :
- Pengotoran ringan
- Pengotoran biasa
- Pengotoran berat
Pengotoran ringan terjadi di toko-toko, kantor-kantor dan gedung-gedung sekolah yang berada di daerah yang hampir tidak berdebu.
Pengotoran berat terjadi di ruangan-ruangan yang banyak berdebu contoh : di perusahaan cor, pertambangan, pemintalan dan sebagainya
Pengotoran biasa terjadi di perusahaan-perusahaan yang lainnya Apabila pengotoran tidak diketahui digunakan faktor depresiasi 0,8
3. Contoh cara menghitung penerangan
Suatu ruang gambar ukuran 8 x 16 m dan tinggi 3,20 m, harus diberi penerangan.
Jumlah lampu yang diperlukan ditentukan sebagai berikut :
- Ditentukan lampu dan armatur yang akan digunakan.
Contoh armatur 4 x TL 40 W , flux cahayanya 4 x 3000 lumen per armatur
- Ditentukan indeks bentuknya.
Karena lampu-lampunyan dipasang pada langit-langit, dan bidang kerjanya kira-kira 0,8 m di atas lantai, maka m h = 2,30 m. jadi :
p . l 16 x 8
k = ———— = —————— = 2,3
h ( p + l ) 2,30 ( 16 + 8 )
- Ditentukan efisiensi penerangannya. Dari tabel dapat dibaca :
Untuk k = 2 : η = 0,57 Untuk k = 2,5 : η = 0,60
Efisiensi penerangan untuk k = 2,3 ditentukan dengan interpolasi : 2,3 – 2
Η = 0,57 + ——— ( 0,60 – 0,57 ) = 0,59
2,5 – 2
- Intensitas penerangan yang diperlukan ditentukan 1250 lux
- Flux cahaya yang diperlukan dapat dihitung dari :
E x A
фt = ——— untuk keadaan baru η
atau
E x A
фt = ——— untuk keadaan sudah dipakai η x d
Sehingga jumlah armatur n yang diperlukan dapat ditentukan :
Фt E x A
n = ——— = ——————
фlamp фlamp x η x d
atau
Фt E x A
n = ———— = ——————
фarmatur фarmatur x η x d
Jumlah armatur yang diperlukan dapat dihitung : E = 1250 lux
A = 8 x 16 = 128 m²
d = 0,8
фarm = 4 x 3000 = 12000 lumen
η = 0,59
sehingga
1250 x 128
n = ———————— = 28,2 12000 x 0,59 x 0,8
Jumlah ini dapat 4 deret masing-masing 7 armatur, atau 3 deret masing-masing 9 armatur. Untuk intensitas penerangan di atas apabila masih dalam keadaan baru yaitu :
1250
E dalam keadaan baru = ——— = 1562,5 lux
0,8